Dr Ken mengungkapkan bahwa dirinya tertarik dengan masalah ini, sebab melihat banyak dari pemuda datang ke rumah sakit dengan mengadukan keluhan tentang punggung, leher dan sakit kaki yang dialaminya, dilansir dari Voa, hari Jumat (21/11/2014).
Pada satu kasus, ada seorang pemuda datang dengan punggung, leher dan kaki yang sakit. Lalu pembedahan pun dilakukan terhadap kaki si pasien, akan tetapi ternyata pemuda itu masih mengeluhkan rasa sakit yang masih berada di punggung dan lehernya.
“Ketika itulah kami menemukan dia menghabiskan empat jam sehari di game bermain dengan iPad miliknya. Lihatlah di sekitar kita, semua orang membiarkan kepala mereka turun, beberapa menggunakan istilah ‘text neck’ guna menggambarkan keadaan tersebut,” kata Dr Ken.
Dr Ken juga mengungkapkan, bahwa manusia memiliki berat kepala dalam posisi netral mencapai 4,5 sampai 5 kg. Tapi, bila menurunkan kepala sebanyak 15 derajat saja, dapat berati tiga kali lipat berat normal. Sementara itu pada kemiringan 30 derajat sama dengannya membawa beban 18 kg, di sudut 45 derajat adalah 22.5 Kilogram, untuk sudut 60 derajat sama halnya dengan beban seberat 27 Kg.
Kebanyaka orang biasanya menggunakan smartphone antara dua hingga empat jam dalam kurun 24jam(sehari), dengan kepala miring ke arah perangkat. Ini sama halnya dengan melakukan penekanan mencapai 700 hingga 1.400 jam di total dalam setahun. Malahan, para remaja lebih buruk yakni menghabiskan hingga 5 ribu jam, ya setahun membungkuk.
“Saat ini anak-anak tidak menyadari bahwa mereka memiliki kepala mereka turun mencapai kemiringan dari 45 hingga 50 derajat,” Lanjut Dr Ken.
Ilmuwan ini juga menyarankan, agar para pengguna smartphone jangan terbiasa pada posisi itu dan tinggalkan hal tersebut segera.. Karena semakin sering melakukannya, maka akan semakin banyak otot membangun dan memperkuat ligamen. Hal ini akan membuat orang muda akan mudah dioperasi tulang belakangnya.
0 Response to "Hati-hati, Ini Dampak Smartphone pada Kesehatan Tulang"
Posting Komentar